Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berinvestasi di aset kripto seperti bitcoin dan ethereum menjadi sangat populer saat ini, karena menjadi salah satu alternatif diversifikasi aset yang memiliki potensi pengembangan dengan cepat.
Memiliki alokasi investasi ini dapat memberikan diversifikasi yang luas terhadap portofolio tradisional, yang biasanya adalah saham atau obligasi.
"Tingkat adopsi Bitcoin dan Aset Kripto lainnya juga dinilai semakin meluas dan bank sentral berbagai negara tengah mempertimbangkan potensi aset kripto," kata Claudia Kolonas, co-founder Pluang dalam keterangannya, Senin (30/11/2020).
Baca juga: Harga Bitcoin Sudah Menembus Rp 190 Juta Berkat Paypal
Pluang adalah aplikasi yang memungkinkan setiap orang berhak memiliki akses ke pasar finansial, melakukan akses investasi yang mudah dipahami baik bagi para pemula maupun yang sudah ahli.
Baca juga: Tokocrypto Luncurkan Aplikasi Perdagangan Aset Kripto Berbasis Android
"Perbedaannya dengan mata uang konvensional adalah pemerintah negara dapat mencetak uang sesuai dengan ketentuan yang adam, sementara bitcoin maksimal sejumlah 21 juta keping di dunia dan sebanyak 89% saat ini telah ditambang," katanya.
Baca juga: Perusahaan Amerika Serikat Borong Bitcoin Senilai Rp 8,8 Triliun
Saat, kata Claudia, bitcoin dipandang sebagai aset yang dapat diandalkan untuk menjadi lindung nilai terhadap inflasi mata uang. Dengan reputasi sebagai “safe haven asset”, investor membelinya ketika situasi ekonomi dunia kurang pasti," katanya.
Kini bagi yang ingi berinvestasi di aset kripto bisa dilakukan dalam beberapa ketukan lewat aplikasi Pluang.
Produk investasi Aset Kripto ini hadir di Indonesia dengan mengusung teknologi yang aman, mudah, dan terjangkau karena tidak menetapkan biaya transaksi.
Claudia mengatakan, bagi Pluang, tujuan meluncurkan produk ini adalah untuk membuka akses lebih luas kepada masyarakat Indonesia terhadap produk keuangan dunia.
Aset Kripto adalah produk baru yang memiliki popularitas tinggi di Indonesia.