Indonesia
This article was added by the user . TheWorldNews is not responsible for the content of the platform.

Inggris Mau Bikin Pabrik Baterai Kendaraan Listrik di RI, Investasi Capai Rp134,8 T

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan rapat terbatas bersama para menteri kabinet, untuk membahas perkembangan investasi di Indonesia dan rencana pengembangan industri baterai listrik terintegrasi.

Dalam keterangannya usai rapat, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menjelaskan rencana investasi Inggris dalam membangun ekosistem baterai listrik di Indonesia.

taboola mid article

"Alhamdulillah tadi arahannya (Presiden) kita akan melakukan percepatan karena investasi ini akan dibangun dalam kawasan industri yang green energy, akan memakai tenaga angin di Sulawesi, di Bantaeng," jelas Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (31/5).

Dia mengatakan, Presiden Jokowi meminta agar percepatan pembangunan ekosistem tersebut dapat dilakukan utamanya dalam proses administrasi. Namun, Jokowi mengingatkan agar percepatan tetap dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Negara ini terlalu banyak kajian sampai kemudian hal-hal prinsip kita lupa. Jadi arahan Bapak Presiden jelas minta dipercepat, di bulan September harus semuanya sudah selesai," kata Bahlil.

Lebih lanjut, Bahlil mengatakan, investasi yang melibatkan konsorsium dari Inggris dalam membangun ekosistem baterai listrik ini bekerja sama dengan sejumlah perusahaan dunia dan perusahaan nasional PT Aneka Tambang (Antam). Menurutnya, investasi pembangunan tersebut nantinya mulai dari tambang hingga sel baterai.

"Investasi kurang lebih sekitar USD9 miliar dalam rencana. Kalau bisa kita percepat kita lakukan. Ini investasi pembangunan ekosistem baterai mobil dari tambang sampai battery cell," katanya.

Bahlil berharap investasi ini nantinya mampu menghasilkan sel baterai hingga 20 gigawatt hour (GWh) pada tahap pertama produksi. Untuk tahap selanjutnya, proses produksi dapat terus ditingkatkan berdasarkan permintaan pasar baik di dalam maupun luar negeri.

"Nah ke depan pasti akan ditingkatkan berdasarkan permintaan dalam negeri maupun untuk ekspor," ujar Bahlil. [azz]

Baca juga:
Gaya Elon Musk Naik Tesla Model X Hitam di Beijing
Produsen Motor Listrik Asal Taiwan Cari Partner di Indonesia, Begini Kriterianya
Menko Luhut: Tak Ada Uang Negara Digunakan untuk Insentif Mobil Listrik
Insentif Mobil Listrik Dikritik Tak Tepat Sasaran, Sri Mulyani Buka Suara
Kalah dari Malaysia, Rasio Kepemilikan Mobil di Indonesia 90 Unit per 1.000 Orang
Tak Hanya Bus, Grup Bakrie Kini Rambah Bisnis Truk Listrik