JawaPos.com – Indonesia Corruption Watch (ICW) mengingatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk tidak larut dalam euforia operasi tangkap tangan (OTT) Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. Peneliti ICW Kurnia Ramadhana menegaskan, KPK hingga kini belum berhasil menangkap daftar pencarian orang (DPO) kasus pergantian antarwaktu (PAW) DPR RI Harun Masiku.
“Dalam konteks ini ICW pun mempertanyakan kenapa aktor selevel menteri dapat ditangkap KPK, sedangkan Harun Masiku tidak,” kata Kurnia dalam keterangannya, Kamis (26/11).
ICW menduga belum tertangkapnya Harun Masiku lantaran Deputi Penindakan enggan mengevaluasi tim satgas yang ditugaskan untuk memburu mantan Caleg PDIP itu. Kurnia meminta sebaiknya pimpinan KPK segera membubarkan tim satgas Harun Masiku dan menggantinya dengan satgas lain.
Kurnia menyarankan, lembaga antirasuah segera mengganti tim satgas pencari Harun Masiku. Untuk kemudian menggantinya dengan tim satgas yang berhasil menangkap mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono, serta Direktur PT MIT Hiendra Soenjoto.
Tim satgas tersebut dipimpin penyidik senior KPK, Novel Baswedan. Tim satgas tersebut juga yang berhasil melakukan OTT terhadap Edhy Prabowo.
“Jika ini tidak kunjung dilakukan, maka patut diduga ada pihak-pihak di internal KPK yang berkeinginan melindungi Harun Masiku,” beber Kurnia.
Kendati demikian, ICW mengapresiasi kinerja penyidik KPK yang berhasil menjerat Edhy Prabowo sebagai tersangka. Namun, tidak bisa diartikan proses hukum tersebut dapat diartikan kondisi KPK masih seperti sehat-sehat saja, karena usai revisi UU KPK kinerja penindakan dinilai mengalami penurunan.
“Selain karena adanya ketidaksamaan visi di antara pimpinan KPK, hal lain juga terkait proses penindakan yang semakin melambat karena adanya Dewan Pengawas,” cetus Kurnia.
Sebelumnya, pelaksana tugas (Plt) juru bicara KPK, Ali Fikri mengakui, operasi tangkap tangan terhadap Menteri Edhy Prabowo dipimpin oleh penyidik senior KPK Novel Baswedan selaku Kepala Satuan Tugas (Kastgas). “Salah satu Kasatgas tersebut benar Novel Baswedan,” kata Ali dikonfirmasi, Rabu (25/11).
Juru bicara KPK bidang penindakan ini menyebut, tangkap tangan terhadap Menteri Edhy Prabowo merupakan penugasan resmi dari Pimpinan KPK. Sebanyak tiga Kasatgas diturunkan untuk mengamankan Edhy Prabowo bersama sejumlah pihak.
“Kegiatan ini dilakukan oleh tim KPK atas penugasan resmi dengan menurunkan lebih tiga Kasatgas baik penyelidikan dan penyidikan termasuk juga dari JPU yang ikut dalam kegiatan dimaksud,” tandas Ali.
Saksikan video menarik berikut ini: