Indonesia
This article was added by the user . TheWorldNews is not responsible for the content of the platform.

Siap IPO, Perusahaan Tambang Incar Dana Rp12,94 Triliun

Merdeka.com - Perusahaan tambang dan emas, PT Amman Mineral Internasional Tbk akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Target dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham yang dihimpun dari masyarakat mencapai Rp12,93 triliun, yang sebagian besar akan digunakan untuk kegiatan pengembangan usaha.

Nantinya, perusahaan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 7.287.520.000 lembar saham atau sebanyak-banyaknya sebesar 10 persen dari modal ditempatkan Amman Mineral Internasional setelah IPO dengan nilai nominal Rp 125 per saham. Harga pelaksanaan dipatok pada kisaran Rp 1.650-1.775 per lembar, sehingga perseroan berpotensi mengantongi sebanyak-banyaknya Rp 12,94 triliun dari aksi ini.

taboola mid article

Masa penawaran awal atau bookbuilding akan dilaksanakan mulai hari ini 31 Mei 2023 hingga 16 Juni 2023. Masa penawaran umum direncanakan pada 28 Juni–3Juli 2023. Rencananya, AMMAN akan tercatat di Papan Perdagangan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan kode saham AMMN.

Untuk rencana aksi korporasi ini, Perseroan telah menunjuk PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters).

Presiden Direktur AMMAN, Alexander Ramlie mengatakan aksi korporasi ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan di era transisi energi, yang akan mendorong permintaan akan komoditas tembaga di masa mendatang.

"Pengembangan usaha AMMAN, mulai dari pembangunan smelter, penambahan kapasitas pabrik konsentrator, hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga gas merupakan langkah besar yang akan membawa dampak positif bagi Perseroan dan pemangku kepentingan (stakeholders), dan juga bagi masyarakat sekitar wilayah operasional, warga Indonesia, dan juga dunia," ujar Alexander, di Jakarta, Kamis (1/6).

Saat ini anak usaha AMMAN, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) sudah memasuki Fase 7 dalam operasional tambang Batu Hijau, di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Menurut Wood Mackenzie, tambang Batu Hijau merupakan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia, dan memiliki cadangan setara tembaga terbesar kelima di dunia apabila dikombinasikan dengan cebakan Elang.

"Kami sedang tahap pengembangan Fase 8 yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang hingga 2030. Kami juga akan mulai mempersiapkan Elang untuk dapat memulai operasional penambangan di 2031 hingga 2046," paparnya.

Data cadangan bijih Amman untuk Batu Hijau dan Elang per tanggal 31 Desember 2022 sesuai JORC Code 2012 (Joint Ore Reserves Committee) adalah sebesar 17,12 miliar pon tembaga dan 23,2 juta ons emas. Selain memiliki cadangan yang melimpah, keunggulan lain yang dimiliki Perseroan adalah biaya produksi yang rendah.

Data dari Wood Mackenzie menunjukkan bahwa C1 cash cost1 AMMAN merupakan salah satu yang terendah jika dibandingkan perusahaan tambang tembaga lain di dunia. Hal ini dapat dicapai karena berbagai inisiatif untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, hingga memecahkan rekor historis dan bahkan standar global.

Reporter: Pipit Ika Ramadhani

Sumber: Liputan6.com

Baca juga:
IPO Pertamina Hulu Energi Tak Hilangkan Kontrol Negara, Ini Penjelasannya
Mau IPO, Alibaba Group Bakal PHK 7 Persen Pegawai Divisi Cloud
Diskusi Menyoroti IPO PT AMMAN Mineral yang Dianggap Banyak Masalah
Sederet Keuntungan Perusahaan dari IPO, Salah Satunya dalam Bentuk Ekuitas
Nusantara Sawit Sejahtera Resmi IPO, Raup Dana Rp453 Miliar
Pertamina Geothermal Resmi IPO, Raup Dana Segar Rp9,05 Triliun