Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COMRafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, BONTANG - Tidak adanya kompetisi sepakbola hingga akhir 2020 membuat banyak pemain profesional rela bermain tarkam.
Meski mengandung unsur pro dan kontra, tetapi alasan untu menjaga kebugaran dan kemampuan sentuhan bola serta rasa berkompetisi membuat banyak manajemen klub atau pelatih memakluminya.
Selain itu, gaji yang diterima oleh pemain profesional biasanya sangat menggiurkan.
Untuk area Jawa, tarkam pun mulai menjamur di beberapa titik dan pemain Liga 1 Indonesia atau Liga 2 Indonesia bermain di dalamnya.
Namun, menjamur di wilayah Jawa nyatanya tak membuat wilayah lain bisa mengikuti.
Daerah Bontang, Kalimantan Timur, Muhammad Toha, bek kanan Persita Tangerang menjelaskan daerahnya tidak ada animo tarkam.
"Biasanya tarkam atau kompetisi antar komunitas ada di stadion. Tetapi ini pandemi Covid-19, jadi tidak ada sama sekali," ucapnya kepada Warta Kota, Selasa (1/12/2020).
Lanjutnya, pemain profesional di tempatnya hanya melakukan latihan bersama, terkadang fun futsal atau pertandingan persahabatan.
Bek bernomor punggung 11 ini sendiri tahu beberapa rekannya ada yang ikut tarkam beberapa wilayah di Jawa.
Hanya saja, Toha yang memutuskan kembali ke Bontang tak bisa mengikuti jejak rekan-rekannya yang bisa menyalurkan hobi bermain bola di tarkam, akibat tidak adanya kompetisi.